Pasar mobil listrik mulai ramai dan merambah segala jenis lapisan masyarakat. Tidak hanya mobil kini tersedia juga motor dan sepeda listrik yang dapat kita jumpai dengan mudah keberadaanya dimana-mana. Sepeda listrik dan mobil listrik memuncaki pasar kendaraan non emisi saat ini, berbagai jenis merk luar pun masuk ke Indonesia. Salah satunya adalah DFSK Gelora E salah satu mobil asal negara China.
Produk dari negeri tirai bambu sangat banyak terdapat di Indonesia. Basic utama dari Gelora E ini alah mobil angkutan barang yang kemudian dikembangkan menjadi jenis MPV. Sehingga mobil ini bisa juga digunakan untuk membawa penumpang dan barang dalam jumlah banyak.

Mengenal DFSK Gelora E
Gelora E merupakan kendaraan jenis MPV dengan konfigurasi tujuh tempat duduk atau seven seater. Ruang antar kursi dirancang cukup lega sehingga memberikan kenyamanan bagi penumpang. Di bagian belakang, tersedia area tambahan untuk menyimpan barang. Dengan tenaga sebesar 80 HP, kendaraan ini kurang ideal bagi pengguna yang mengutamakan performa kecepatan. Ditenagai baterai berkapasitas 42 kWh, Gelora E mampu menempuh jarak maksimal hingga 300 km dalam satu kali pengisian penuh. Pilihan warna terbatas pada tiga varian: putih, silver, dan merah metalik.
Berdasarkan ulasan dari kanal YouTube Motomobi, DFSK Gelora E merupakan salah satu MPV paling terjangkau di pasaran. Kendaraan ini sebenarnya berbasis pickup yang dimodifikasi menjadi mobil penumpang dengan tujuh kursi. Desainnya menyerupai Grandmax atau APV, dengan posisi baterai terletak di bawah rangka. Kapasitas baterainya sebanding dengan milik mobil listrik Wuling. Meskipun tersedia fitur pengisian cepat (fast charging), teknologi lampu masih menggunakan halogen standar.
Fitur interior maupun teknologi pendukung terbilang sederhana, sesuai dengan fungsinya sebagai kendaraan angkut penumpang dan barang. Secara keseluruhan, tampilan eksterior dan interior tergolong biasa tanpa keunggulan desain atau kenyamanan tambahan yang menonjol.
Spesifikasi Utama
DFSK Gelora E menggunakan motor listrik tipe Permanent Magnet Synchronous Motor dengan tenaga maksimum sebesar 60 kW (sekitar 80 hp) dan torsi puncak 200 Nm, memberikan performa yang cukup bertenaga untuk kendaraan niaga berukuran sedang. Mobil ini mengusung penggerak roda belakang (RWD) yang mendukung stabilitas dan pengendalian lebih baik.
Baterai yang digunakan adalah Lithium Iron Phosphate (LiFePO4) dengan kapasitas 42 kWh. Bekalan baterai tersebut memungkinkan Gelora E menempuh jarak hingga 300 km dalam sekali pengisian daya penuh menurut standar NEDC. Waktu pengisian baterai sangat efisien dengan fitur fast charging yang hanya membutuhkan sekitar 80 menit untuk mengisi dari 20% hingga 80% kapasitas baterai.
Dimensi dan Kapasitas
Dimensi DFSK Gelora E adalah panjang 4500 mm, lebar 1680 mm, dan tinggi 2000 mm dengan jarak sumbu roda 3050 mm. Sehingga memberikan ruang kabin yang lapang dan fleksibel. Varian minibus mampu menampung hingga 7 penumpang, sementara varian blind van lebih fokus pada ruang kargo dengan kapasitas tempat duduk 2 orang.
Fitur Keselamatan dan Kenyamanan
Mobil listrik ini dilengkapi dengan fitur keselamatan modern seperti sistem pengereman ABS dan EBD yang membantu menjaga kestabilan saat pengereman, terutama di kondisi jalan licin. Sistem double anti collision juga hadir untuk menyerap benturan dan menjaga kabin tetap utuh saat terjadi kecelakaan, meningkatkan perlindungan bagi pengemudi dan penumpang depan.
Untuk kenyamanan, Gelora E menyediakan AC, power steering elektrik, dan sistem hiburan dengan layar sentuh 8 inci yang mendukung konektivitas Bluetooth dan USB. Suspensi depan menggunakan MacPherson Independent dengan stabilizer, sedangkan suspensi belakang memakai leaf spring yang kuat untuk menopang beban berat kendaraan
Kelemahan dan Kelebihan Gelora E
Sebagai kendaraan yang awalnya dirancang untuk angkutan barang dan kemudian dikembangkan menjadi MPV, DFSK Gelora E memiliki sejumlah kekurangan. Dari segi tampilan, desainnya terlihat kaku dengan bentuk kotak dan dimensi besar, sehingga kurang menarik jika dibandingkan dengan mobil penumpang pada umumnya.
Tenaga yang dihasilkan pun tergolong kecil untuk ukuran mobil listrik. Keterbatasan jaringan dealer resmi menyulitkan pengguna dalam melakukan perawatan atau servis, sementara ketersediaan suku cadang asli masih terbatas. Fitur yang disematkan juga cukup minim, sehingga terkesan kurang modern jika dibandingkan dengan kendaraan listrik sekelasnya.
Meskipun demikian, Gelora E memiliki beberapa kelebihan yang membuatnya tetap bertahan di pasar Indonesia sejak 2009. Kabin luas menjadi nilai lebih dalam memberikan kenyamanan saat membawa penumpang.
Jika difungsikan sebagai kendaraan angkut, kapasitas muatnya sangat besar. Bahkan kasur tidur dapat dimasukkan tanpa perlu digulung ketika kursi dilipat. Selain versi listrik, tersedia juga varian bermesin bensin. Jadi, DFSK Gelora E bisa memberikan alternatif bagi pengguna untuk menyesuaikan dengan kebutuhan dan preferensi masing-masing. /afa